Senin, 28 Maret 2011

Modal Kerja dan Analisis Perubahan Pendapatan

1. Modal Kerja

-> Menurut Weston dan Brigham (1981, p.266) Modal Kerja adalah :
“Working Capital is a firm’s investments in short – term assets – cash, short-term securities, account receivable, and inventories. Gross Working Capital is the firm’s total current assets. Net working capital is current Assets minus current liabilities. Working Capital Management, which encompases all aspects of the administration of both current assets and current Liabilities”.
Yang kurang lebih memiliki arti: Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek seperti kas,sekuritas (surat – surat berharga), piutang dagang dan persediaan. Jadi modal kerja ini disebut modal kerja bruto( gross working capital ). Sedang modal kerja bersih ( net working capital ) adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Manajemen modal kerja didefinisikan secara luas mencakup semua aspek pengelolaan baik aktiva lancar maupun huntang lancar.

-> Menurut Wasis (1991, p.63) Modal kerja adalah Modal Kerja adalah dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh karena itu dapat berupa kas, piutang, surat – surat berharga, persediaan dan lain-lain. Modal kerja bruto adalah keseluruhan dari aktiva / harta lancar yang terdapat dalam sisi debet neraca. Modal kerja neto adalah keseluruhan harta lancar dikurangi utang lancar. Dengan perkataan lain modal kerja neto adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi dengan hutang lancar.

-> Modal kerja menurut Droms (1991:131) adalah The term working capital generally refers to a firm’s investment in current asset over current liabilities. Net working capital refers to the excess of current assets over current liabilities and can be thought of as the circulating capital of a business firm. Effective control of this circulating capital is one of the most important Junctions of financial management.
Terdapat beberapa definisi modal kerja yang lazim dipergunakan, yaitu:

a. Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang lancar. Kelebihan ini disebut modal kerja bersih (berikutNet Working Capital). Kelebihan ini merupakan jumlah aktiva lancer yang berasal dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Definisi bersifat kualitatif karena menunjukkan kemungkinan tersediannya aktiva lancer yang lebih besar daripada utang jangka pendek dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan usaha dimasa mendatang.

b. Modal kerja adalah jumlah aktiva lancer. Jumlah ini merupakan modal kerja bruto (gross working Capital). Definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukkan jumlah dana yang digunakan untuk maksud-maksud operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dan unsur-unsur aktiva lancer misalnya kas, surat-surat berharga, piutang , dan persediaan.

c. Modal kerja adalah jumlah dana yang digunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek (Current income) yang sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan tersebut. Definisi ini berdasarkan konsep fungsional yaitu fungsi dana tersebut dalam menghasilkan pendapatan.


Pentingnya Modal Kerja yang cukup.

Modal kerja harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-ahri, karena dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan. Adapun kegunaan Modal kerja adalah ( S. Munawir, 1992 :116)
a. Melindungi perusahaan dari krisis Modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban tepat waktu.
c. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya.

Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat menutup kerugian dan mengatasi keadaan krisis atau darurat tanpa membahayakan keadaan keuangan perusahaan.

2. Analisis Perubahan Pendapatan

Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran.

Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut. Pertumbuhan pendapatan yang konsisten, dan juga pertumbuhan keuntungan, dianggap penting bagi perusahaan yang dijual ke publik melalui saham untuk menarik investor.

Sumber pendapatan :

Transaksi modal atau pendanaan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh pemegang obligasi dan pemegang saham.
Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa produk perusahaan seperti aktiva tetap, surat berharga atau penjualan anak/cabang perusahaan.
hadiah , sumbangan atau penemuan
revaluasi aktiva
penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualan produk
Proses terbentuk dan terealisasinya pendapatan :

EARNING PROCESS (proses pembentukan pendapatan) = konsep terjadinya pendapatan .Pendapatan dianggap terbentuk bersamaan dengan seluruh proses berlangsungnya operasi perusahaan (produksi, penjualan dan pengumpulan piutang).
REALIZATION PROCESS (proses realisasi pendapatan) .Pendapatan dianggap terbentuk setelah produk selesai dikerjakan dan terjual langsung / atas dasar kontrak penjualan.
Pengukuran Pendapatan

Pendapatan diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah discount dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kas atau setara kas.

Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.

Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.

Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.

Karakteristik Pendapatan :
P&L menyatakan bahwa pendapatan dapat ditinjau dari 2 aspek : FISIK & MONETER

Aspek fisik : pendapatan adalah hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba
Aspek moneter : pendapatan adalah aliran masuk aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas.

Selasa, 01 Maret 2011

Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
1. Arti pentingnya Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh pihak manajemen suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari proses atau kegiatan-kegiatan akuntansi yang dilakukan perusahaan. Laporan keuangan dibuat untuk mempertanggungjawabkan kegiatan peusahaan terhadap pemilik dan memberi informasi mengenai posisi keuangan yang telah dicapai perusahaan. Laporan keuangan adalah suatu laporan tertulis yang merupakan bentuk pandangan secara wajar mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertangggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (IAI, 2002).

Laporan keuangan melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan (Weston dan Copeland, 1995 : 24). Financial Statement (laporan keuangan) merupakan suatu bentuk laporan bagi pemakai yang berisi segala informasi pencatatan dan pengikhtisaran transaksi (Warren, 2005 : 19). Menurut Harahap (2002 : 117) dalam Sandy Teguh Ariansyah (2006 : 9) yang dimaksud laporan keuangan adalah adalah suatu alat di mana informasi keuangan dikumpulkan dan diproses dalam akuntansi keuangan yang akhirnya dimasukkan dalam bentuk laporan dan dikomunikasikan secara periodik kepada pemakainya. Lebih lanjut menurut Gill dan Chatton (2003 : 2) laporan keuangan adalah sarana utama untuk membuat laporan informasi keuangan kepada orang-orang dalam perusahaan (manajemen dan para karyawan) dan kepada masyarakat diluar perusahaan (bank, investor, pemasok dan sebagainya).

Menurut Myer dalam bukunya “Financial Statement Analysis” yang diterjemahkan oleh Munawir (1995 : 5) laporan keuangan adalah “Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar rugi-laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan).” Melalui laporan keuangan itu, secara periodik dilaporkan informasi penting mengenai suatu perusahaan yang berupa :
- Informasi mengenai sumber-sumber ekonomi, kewajiban dan modal perusahaan.

- Informasi mengenai perubahan-perubahan dalam sumber-sumber ekonomi netto atau kekayaan bersih (modal = Aktiva dikurangi kewajiban), yang timbul dari aktivitas usaha perusahaan dalam rangka memperoleh laba.

- Informasi mengenai hasil usaha perusahaan yang dapat dipakai sebagai dasar untuk menilai dan membuat estimasi tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

- Informasi mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, yang disebabkan oleh aktivitas pembelanjaan dan investasi.

- Informasi penting lainnya yang berhubungan dengan laporan keuangan, seperti kebijaksanaan akutansi yang dianut oleh perusahaan.

a) Definisi Dan Kegunaan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu daftar financial suatu entitas ekonomi yang disusun secara sistematis oleh akuntan pada akhir periode; atau catatan yang memberikan informasi keuangan suatu perusahan yang telah menjalankan perusahaan selama satu priode (biasanya satu tahun).
b) Laporan keuangan mempunyai beberapa kegunaan, yaitu: Sebagai pertanggungjawaban

manajemen kepada pemilik perusahaan, alat komunikasi antara aktivitas perusahan dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahan, seperti para kreditur/calon kreditur, investor/calon investor, bankers, pemerintah dan lain-lain, sebagai alat perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang efektif bagi manajemen, misalnya:
• Mengukur tingkat biaya dari kegiatan perusahaan.
• Untuk mengukur efisiensi poses produksi dan tingkat keuntungan yang dicapai.
• Untuk menentukan perlu tindaknya kebijakan atau prosedur baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Laporan Keuangan (LK) merupakan komponen penting menciptakan akuntabilitas. LK digunakan utk memberi pertimbangan decision making. LK dipakai utk menilai kinerja organisasi Laporan Keuangan (LK) merupakan komponen penting menciptakan akuntabilitas. LK digunakan utk memberi pertimbangan decision making. LK dipakai utk menilai kinerja organisasi
Tujuan utama Laporan Keuangan dalam PSAK No. 45 adalah utk menyediakan informasi yg relevan utk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, & pihak lain yg menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba.
- Informasi LK digunakan untuk:
1. Membandingkan kinerja keuangan aktual dg yang dianggarkan.
2. Menilai kondisi keuangan & hasil-hasil operasi.
3. Membantu menentukan tingkat kepatuhan thd peraturan perundangan.
4. Membantu mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.

2. Pengertian laporan keuangan dan Pengertian dasar analisis laporan keuangan

Analisis Laporan Keuangan terdiri dari dua kata yaitu Analisis dan Laporan Keuangan. Untuk menjelaskan perngertian kata ini, kita dapat menjelaskan dari arti masing-masing kata. Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkn laporan keuagan adalah Neraca Laba / Rugi, dan Arus Kas (Dana).
Kalau dua pengertian ini digabungkan analisis laporan keuangan berarti:

“ Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain antara data kuantitatif maupun non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat “
Menurut Bernstein (1983:3)

“ Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan”
Foster (1986:58) mengemukakan pengertian analisis laporan keuangan sebagai berikut:

“ Mempelajari hubungan-hubungan di dalam suatu laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan kecenderungan-kecenderungan dari hubungan ini sepanjang waktu”.

Halfert (1982) :
Dalam kata pendahulunya , walaupun tidak merupakan definisi eksplisit tetapi terkandung makna bahwa Analisis Laporan Keuangan : “ merupakan alat yang digunakan dalam memahami masalah dan peluang yang terdapat dalam laporan keuangan”. Helfert dalam bukunya ini menekankan bahwa analisis laporan keuangan adalah pada arus dana dalam suatu system bisnis. Dari gambaran arus dana ini dia melihat prestasi perusahan, proyeksi, optimalisasi modal, dan sumber dana perusahaan.

Laporan keuangan bisa saja menyembunyikan sesuatu informasi yng salah tetapi hasil analisis laporan keuangan tidak akan mungkin dapat menyembunyikan semua informasi yang salah. Hal ini juga yang membuktikan bahwa akuntansi itu memiliki disiplin ilmu tersendiri yang sifatnya objektif dan ilmiah.

Hasil analisis laporan keuangan akan bisa membuka tabir berikut ini :
• Kesalahan proses akuntansi seperti : kesalahan pencatatan, kesalahan pembukuan, kesalahan jumlah, kesalahan perkiraan, kesalahan posting, kesalahan jurnal.
• Kesalahan lain yang disengaja. Misalnya tidak mencatat, pencatatan harga yang tidak wajar, menghilangkan dta, income smoothing dan lain sebagainya.

3. Syarat-syarat laporan keuangan

- Relevance : Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam pengambilan keputusan.
- Understanability : Informasi yang disajikan bukan saja inormasi yang penting tetapi mudah untuk dimengerti oleh pemakainya.
- Variability : Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain.
- Timeliness : Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
- Comparability : Informasi akuntansi harus dapat dibandingkan, artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama untuk semua perusahaan.
- Completeness : Informasi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan layak bagi pemakai

Karakteristik kualitatif Pelaporan Keuangan:
1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Materialitas
4. Keandalan
5. Penyajian Jujur
6. Substansi Mengungguli Bentuk
7. Netralitas
8. Pertimbangan Sehat
9. Kelengkapan
10. Dapat Dibandingkan
11. Tepat Waktu
12. Keseimbangan Cost Benefit

4. Keterbatasan laporan keuangan

Sifat laporan keuangan

• Pelaporan bersifat Tentative
Artinya bahwa laporan keuangan bersifat sementara. Hal ini disebabkan karena umur perusahaan tidak terbatas sehingga perlu dibuat laporan secara periodik untuk mengukur perkembangan perusahaan tersebut.
• Kebenaran bersifat relative
Artinya bahwa laporan keuangan tidak menunjukan kebenaran yang mutlak tentang nilai harta, utang atau modal.
• Hal ini disebabkan karena:
Data Historis
Laporan keuangan didasarkan dari fakta catatan akuntansi yang bersifat historis sehingga harta, utang dan modal dinyatakan dalam harga pada saat terjadinya peristiwa tanpa memperhitungkan terjadinya perubahan nilai mata uang.
• Prinsip-prinsip dan Kebiasaan Dalam Akuntansi
Laporan keuangan disusun berdasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (generally accepted accounting principles).
Tujuan penggunaan prinsip tersebut adalah:
- Untuk memudahkan dalam pencatatan
- Untuk keseragaman laporan keuangan
• Pendapat Pribadi (personal judgment)
Laporan keuangan tidak terlepas dari pendapat pribadi yang penggunaanya tergantung dari akuntan dan manajemen perusahaan.

Keterbatasan laporan keuangan diantaranya adalah :
a) Bersifat histories, sehingga mungkin sudah tidak relevan lagi dengan keadan sekarang.
b) Bersifat umum dan bukan untuk tiap-tiap pemakai
c) Didasarkan atas perkiraan kebutuhan pemakai
d) Pengukuran dilakukan dengan menggunakan uang dan perubahan nilai uang tidak tercermin dalam laporan keuangan
e) Memakai konsep konservatisme dalam menghadapi ketidakpastian sehingga tidak terlepas dari pemakaian pertimbangan dan taksiran-taksiran.
Keterbatasan analisis laporan keuangan yang secara umum harus memerhatikan keterbatasan laporan seperti berikut ini :
• Laporan keuangan dapat bersifat histories yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai laporan mengenai keadaan saat ini, karenanya akuntansi tidak hanya satu-satunya sumber informai proses pengambilan keputusan ekonomi.
• Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau nilai pertukaran pada saat terjadinya transaksi bukan harga saat ini.
• Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan memenuhi kebutuhan pihak tertentu. Informasi disajikan untuk dapat digunakan semua pihak. Sehingga terpaksaselalu meperhatikan semua pihak pemakai yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan.
• Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunan ttafsiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternative dari berbagai pilihan yang ada yang sama-sama dibenarkan tetapi menimbulkan perbedaan angka laba maupun asset
• Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan. Batasan terhadap istilah dan jumlah agar kabur.
• Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengeni penilaian suatu pos maka lazimnya dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. Dalam keadaan lain disebutkan jika ada indikasi rugi maka harus dicatat tetapi jika ada indikasi laba tidak dicatat. Sehingga ada holding gain yang tidak diungkapkan.
• Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami baasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
• Akuntansi didominasi informasi kuantitatif. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan umumnya diabaikan. Namun bisa saja informasi kuatitatif dapat gambaran atau indiksi informasi kualitatif.
• Perubahan dalam tenaga beli uang jelas ada akan tetapi hal ini tidak tergambar dalam laporan keuangan

5. Peranan pemeriksaan akuntan publik

Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Bisnis-bisnis yang dahulu tidak di bayangkan sebagai sektor usaha sekarang menjadi sektor besar, terutama bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar modal. Dalam bertransaksi, baik para investor maupun calon investor akan menggunakan informasi keuangan perusahaan sebagai salah satu pedoman dalam membuat prediksi-prediksi untuk mengambil keputusan bisnis, yaitu investasi dalam surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Oleh karena itu, semua para pengelola perusahaan sangat membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka pengambilan keputusan.

Keadaan ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat dibutuhkan keberadaannya dalam lingkungan organisasi bisnis. Keahlian-keahlian khusus seperti pengolahan data bisnis menjadi informasi berbasis komputer. Pemeriksa keuangan maupun nonkeuangan, penguasaan materi perundang-undangan perpajakan adalah hal-hal yang dapat memberikan nilai lebih bagi profesi akuntan terutama akuntan publik Akuntan publik adalah akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang pemeriksaan terhadap laporan keuangan. Pemeriksaan ini terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para kreditur, investor, calon kreditur, calon investor, dan instansi pemerintah (terutama instansi pajak). Di samping itu akuntan publik juga menjual jasa lain kepada masyarakat seperti konsultan pajak, konsultasi bidang manajemen, penyusunan sistem akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.

Peran Akuntan Publik yang pertama adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan. Di pasar modal dituntut pendapat wajar tanpa syarat terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang akan menerbitkan (Initial Public Offering) atau yang telah terdaftar di bursa. Pendapat wajar tanpa syarat berarti laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAPI tanpa suatu catatan atau kekurangan dan kesalahan material Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK diharapkan menjadi gate keeper atau guardian angel dalam melindungi kepentingan publik dengan menghasilkan opini yang berkualitas atas laporan keuangan.

Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan dan memberikan pendapat mengenai kewajaran atas data yang disajikan dalam laporan keuangan. Dalam melakukan kegiatan, akuntan harus memperhatikan standar akuntansi keuangan yang ditetapkan oleh IAPI dan praktik akuntansi lainnya yang lazim di pasar modal. Dalam kaitannya dengan melindungi kepentingan publik, akuntan publik memegang peranan kunci dalam menjamin kewajaran penyajian informasi keuangan. Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, akuntan tidak diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh transaksi yang ada di perusahaan, namun diperkenankan hanya berdasarkan sampling.

Dengan demikian, laporan keuangan yang telah diperiksa tidak menjamin bahwa laporan keuangan telah terbebas dari kesalahan namun kemungkinan masih mengandung kesalahan. Oleh karena itu, akuntan dalam memberikan pendapatnya akan menyatakan kewajaran atas laporan keuangan, bukan kebenaran atas laporan keuangan. Sepanjang akuntan telah melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, maka akuntan yang bersangkutan tidak dapat dibebankan tanggung jawab atas kesalahan tersebut.

6. Bentuk-bentuk laporan keuangan

Ada tiga laporan keuangan dasar yang biasa digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan : neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas (Keown dkk., 2001 : 107). Neraca menggambarkan mengenai aktiva, utang dan ekuitas para pemilik perusahaan untuk tanggal tertentu, sedangkan laporan laba rugi menggambarkan pendapatan bersih dari kegiatan operasi perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas menggabungkan informasi dari neraca dan laporan laba rugi untuk menggambarkan sumber dan penggunaan kas selama periode tertentu dalam sejarah hidup perusahaan.

- LAPORAN RUGI – LABA

Laba adalah sejumlah nominal yang menunjukkan perkembangan kegiatan usaha suatu perusahaan. Laporan laba (Rugi) memiliki peranan penting di sini, yaitu sebagai alat ukur efisiensi manajemen perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. SFAS No 1 mengatakan bahwa fokus utama dari pelaporan keuangan adalah informasi kinerja perusahaan yang ditunjukkan dari informasi laba dan komponennya dan tujuan utamanya memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang paling berkepentingan stakeholder dalam laporan keuangan (Hendriksen dan Van Breda, 2000 : 309) dalam Rahadi Ari Baskoro (2007 : 30). Perhitungan laba (rugi) mengukur arus dari pendapatan dan beban (expenses) selama satu selang waktu, yang biasanya satu tahun. Persamaan perhitungan laba (rugi) dasar adalah (Weston dan Copeland, 1995 : 29).

Laporan rugi/laba adalah laporan yang memuat ikhtisar dari pendapatan dan biaya-biaya dari suatu kesatuan usaha untuk suatu periode tertentu. Laporan laba/rugi digunakan pada perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam periode tertentu dan meramal kondisi perusahaan yang akan datang, oleh karena itu arti laba menjadi sangat penting di dalam laporan keuangan (Amin Widjadja Tunggal, 1997 : 21).

Laporan sistematis tentang penghasilan, biaya dan rugi- laba yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun).
Bentuk laporan rugi – laba terdir dari;
• Bentuk Singgle Step
Yaitu penyusunan laporan rugi – laba yang dilakukan dengan membandingkan total pendapatan dengan total biaya.
• Bentuk Multiple Step
Yaitu penyusutan laporan rugi – laba yang dilakukan secara bertahap.

- LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Merupakan laporan yang menyajikan tentang perubahan modal yang terjadi selama satu periode. Pada perusahaan perseroan (PT) disebut laporan laba ditahan.

- NERACA

Menurut Graham Mott (1996 : 32) neraca merupakan suatu gambaran keuangan perusahaan pada satu saat, biasanya pada hari terakhir bulan atau tahun. Satu sisi neraca menunjukkan nilai semua aktiva yang dimiliki perusahaan, dan sisi yang lain menunjukkan sumber-sumber dana untuk memperoleh aktiva tersebut. Amin Widjaja Tunggal (1997 : 17) dalam bukunya “Akuntansi Untuk Perusahaan Kecil dan Menengah” menyatakan Neraca sebagai suatu gambaran posisi keuangan suatu badan usaha pada saat tertentu yang lazimnya disajikan dalam bentuk, aktiva, hutang dan modal.

Posisi keuangan disusun berdasarkan saldo perkiraan buku besar sebagai hasil atas berlangsungnya transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kegiatan usaha sepanjang masa tertentu yang diolah sedemikian rupa, sehingga pengolahan data transaksi kegiatan usaha tersebut tidak saja dicatat secara historis, tetapi juga harus memenuhi prinsip-prinsip akuntansi.
Secara umum neraca terdiri atas aktiva atau kekayaan (assets), kewajiban-kewajiban (liabilities) dan modal (capital) yang menerangkan posisi keuangan suatu usaha sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi.

Merupakan laporan sistematis tentang aktiva, hutang dan modal suatu perusahaan pada waktu tertentu.
Bentuk neraca terdiri dari:
• Bentuk Scontro (Account Form)
Yaitu neraca yang disusun secara sebelah – menyebelah, dimana sebelah kiri/ debet untuk aktiva sedangkan sebelah kanan/kredit untuk hutng dan modal.
• Bentuk Stafel (Report Form)
Yaitu neraca yang disusun dari atas ke bawah, yaitu dengan urutan aktiva, hutang kemudian modal.

- LAPORAN ARUS KAS

Arus Kas adalah kas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dan digunakan untuk membayar kepada kreditur dan pemegang saham (Ross dan Westerfield dalam Ahmad Hanin Fatah, 2002 : 19). Laporan arus kas adalah alat perencanaan yang akan membantu kita pada masa yang akan datang, menentukan kapan uang tunai diperlukan untuk membayar tagihan-tagihan, membantu manajer membuat keputusan usaha dan membantu kita dalam mengatur segala sesuatu aktivitas kas sebelum kas benar diperlukan.

Yaitu laporan sistematis tentang aliran kas masuk dan kas keluar (termasuk sumber-sumber dan penggunaannya) yang terjadi pada suatu periode tertentu.

7. Tujuan Analisis laporan keuangan

Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
- Dapat diberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
- Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit)
- Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
- Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
- Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan (rating).

a. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:
- Dapat menilai prestasi perusahaan
- Dapat meproyeksi keuangan perusahaan
- Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu:
b. Posisi keuangan (Asset, Neraca, dan Modal)
c. Hasil usaha perusahaan (hasil dan Biaya)
d. Likuiditas
e. Solvabilitas
f. Aktivitas
g. Rentabilitas dan Profitabilitas
h. Indikator Pasar Modal
i. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu
j. Menilai komposisi struktur keuangan, arus dana
k. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut criteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis

- Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan nlain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
- Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.
- Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang

8. Prosedur dalam analisis laporan keuangan

Sebagian besar tujuan umum dari analisis rasio keuangan keuangan adalah untuk menempatkan rasio tersebut sebagai petunjuk ataupun untuk menganalisis pengukuran kinerja perusahaan. Dengan adanya rasio keuangan perusahaan yang memiliki potensi financial distress sebagai awal dari kebangkrutan dapat diprediksi dengan mengamati buruknya rasio keuangan dari tahun ke tahun. Dengan demikian maka pemanfaatan rasio keuangan menjadi lebih luas, tidak hanya sekedar untuk menilai kesehatan perusahaan, tetapi juga untuk memperkirakan kemungkinan atas kebangkrutan dengan diawali oleh kondisis financial distress suatu perusahaan.

Analisis rasio keuangan juga merupakan salah satu alat yang digunakan dalam melakukan suatu penilaian terhadap kinerja perusahaan. Menurut Mohammad Muslich (2000 : 61), bahwa analisis perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan memungkinkan bagi para pengguna untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dengan cepat. Dengan menggunakan rasio keuangan juga memungkinkan untuk melihat perbandingan jalannya perusahaan dari waktu ke waktu serta mengidentifikasi perkembangannya.

9. Metode dan tekhnik analisis

Analisa laporan keuangan merupakan metode dan teknik analisa rasio keuangan pada laporan keuangan baik neraca maupun laporan realisasi anggaran baik analisa secara horisontal maupun vertikal. Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos jika diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya. Dengan menerapkan metode analisa terhadap laporan keuangan, data-data yang disajikan dalam laporan keuangan menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah dimengerti. Analisa rasio keuangan meliputi analisa pertumbuhan masing-masing pos dalam laporan keuangan, analisa proporsi pos-pos dalam laporan keuangan, analisa varians (selisih) antara anggaran dengan realisasi anggaran dan evaluasi hasil perhitungan, interpretasi dan prediksi pos-pos dalam laporan keuangan.

10. Analisis perbandingan laporan keuangan

Analisa terhadap laporan keuangan dimaksudkan agar data keuangan tersebut dapat lebih berarti dalam mendukung keputusan yang akan diambil baik oleh manajemen maupun pihak ekstern yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk dapat mengetahui teknik analisa laporan keuangan, maka seorang analis harus menguasai tentang :
- Proses penyusunan laporan keuangan
- Konsep, sifat dan karakteristik laporan keuangan
- Teknik analisa laporan keuangan; dan
- Segment dan lingkungan bisnis yang akan dianalisa

ANALISA PERBANDINGAN

Analisa perbandingan merupakan metode analisa terhadap laporan keuangan dengan cara memperbandingkan untuk dua periode atau lebih, atau memperbandingkan laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain.Tetapi pada umumnya dilakukan untuk beberapa periode dari suatu perusahaan sehingga dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut, misalnya:

• Laba/rugi yang sifatnya operasional maupun insidentil
• Diperoleh aktiva baru/perubahan bentuk aktiva
• Timbul/lunas/perubahan bentuk hutang
• Penambahan/pengurangan modal dan lain-lain.

Dismaping analisa perbandingan, suatu teknik analisa yang sering digunakan juga adalah Analisa trend. Analisa trend dalam prosentase (trend percentage analysis) merupakan metode analisa untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan perusahaan, yaitu apakah menunjukan tendensi naik, tetap atau menurun.Syarat-syarat penerapan analisa trend adalah:
- Prinsip-prinsip akuntansi diterapkan secara konsisten
- Tidak terjadi perubahan nilai uang secara tajam Contoh:

ANALISA RASIO

Analisa rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbngan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Rasio ini akan lebih bermanfaat terutama apabila ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio yang digunakan sebagai standar.

Apabila laporan keuangan dianalisa dengan mengadakan perbandingan dari laporan-laporan selama beberapa periode, maka disebut analisa horizontal atau analisa dinamis.

Apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu periode saja (hanya memperbandingkan pos-pos yang satu dengan yang lainnya dalam satu laporan keuangan disebut analisa vertikal atau analisa statis.

Analisa dinamis akan sangat membantu para manajer, karena dengan laporan keuangan yang diperbandingkan untuk beberapa periode akan diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan.

Dalam metode analisa perbandingan ini dapat ditunjukkan dalam :

1. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah
2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
3. Kenaikan dan penurunan dalam persentase
4. Perbandingan yang dinyatakan dalam ratio
5. Dinyatakan dalam persentase dari total.

11. Analisis trend

Merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi(data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi terhadap perubahan tersebut.

Secara teoristis, dalam analisis runtun waktu (time series) hal yang paling menentukan adalah kualitas dan keakuratan dari data-data yang diperoleh, serta waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek.

Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diketahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut. Secara teoristis, dalam analisis time series yang paling menentukan adalah kualitas atau keakuratan dari informasi atau data-data yang diperoleh serta waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan.

Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek.
Metode Least Square : Metode yang digunakan untuk analisis time series adalah Metode Garis Linier Secara Bebas (Free Hand Method), Metode Setengah Rata-Rata (Semi Average Method), Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average Method) dan Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method). Dalam hal ini akan lebih dikhususkan untuk membahas analisis time series dengan metode kuadrat terkecil yang dibagi dalam dua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus data ganjil. Secara umum persamaan garis linier dari analisis time series adalah : Y = a + b X. Keterangan : Y adalah variabel yang dicari trendnya dan X adalah variabel waktu (tahun). Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) adalah : a = ΣY / N dan b =ΣXY / ΣX2.

Metode Least Square

Metode yang dapat digunakan untuk analisis time series ini adalah

• Metode Garis Linier Secara Bebas (Free Hand Method),
• Metode Setengah Rata-Rata (Semi Average Method),
• Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average Method) dan
• Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method).

Secara khusus, analisis time series dengan metode kuadrat terkecil dapat dibagi dalam dua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus data ganjil. Persamaan garis linear dari analisis time series akan mengikuti:

Y = a + b X.

Keterangan : Y adalah variabel dependen (tak-bebas) yang dicari trendsnya dan X adalah variabel independen (bebas) dengan menggunakan waktu (biasanya dalam tahun).
Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) dapat dipakai persamaan:
a = ΣY / N dan
b = ΣXY / ΣX2

12. Analisis Common Size Statement

Teknik analisa laporan keuangan yang disajikan adalah analisa common size statement. Common size statement merupakan teknik untuk melihat struktur keuangan perusahaan dengan cara mengkonversi laporan keuangan kedalam laporan bentuk common size ( persentase per komponen ) dengan menggunakan denominator persentase. Analisa common size statement dilakukan untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, struktur permodalan dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan penjualannya.

Analisis Common Size Statement yaitu teknik analisa untuk melihat struktur keuangan perusahaan dengan cara mengkonversi laporan keuangan kedalam laporan bentuk common size ( persentase per komponen ) dengan menggunakan denominator persentase. Adapun cara pengukurannya adalah :

a. Neraca :

• Total aktiva digunakan sebagai dasar ( Penyebut ) dengan angka 100%, sehingga untuk pos-pos aktiva dipresentasikan keangka total aktiva.
• Total pasiva digunakan sebagai dasar ( Penyebut ) dengan angka 100%, sehingga untuk pos-pos pasiva dipresentasikan keangka total pasiva.

b. Laporan Laba-Rugi :

Penjualan digunakan sebagai pos dasar ( penyebut ) dengan angka 100%, sehingga komponen pos laba-rugi selain penjualan dikonversikan keangka persentase dari penjualan.