khasiat Buah Pare
Tanaman Pare terkenal karena buahnya yang pahit. Pare (Momordica charabtia) berasal dari kawasan Asia tropis. Pare, paria , pepareh, atau parea, sudah tersebar di pelosok daerah. Pare tergolong tanaman semusim yang dapat dibudidayakan di berbagai daerah di wilayah Nusantara dan biasa ditanam di lahan pekarangantegalansawah bekas padi sebagai tanaman sela pada musim kemarau.
Berdasarkan hasil penelitian, dalam 100 gram buah Pare mengandung kalori (29,00 kal); lemak (0,3 gram); protein (1,1 gram); karbohidrat (6,6 gram); kalsium (45 miligram); fosfor (64 miligram); zat besi (1,4 miligram); vitamin A (180,00 SI); vitamin B (0,68 miligram); vitamin C (52,0 miligram); air (91,20 gram).
Selain itu buah Pare mengandung fitokimia, lutein, likopen, kalium, karotin, albiminoid dan zat warna. Daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin dan minyak lemak. Pada bagian akar mengandung asam momordial dan asam oleo nolat sedangkan bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid dan asam momordial.
Begitu banyak zat-zat yang terkandung dalam Pare tetapi hanya sedikit yang diketahui mengenai manfaat Pare. Pare dapat merangsang nafsu makan, mengatasi sembelit, dan memperlancar pencernaan karena adanya serat, vitamin C, karotin, dan kalium.
Kandungan senyawa fitokimia, lutein dan likopen pada Pare berkhasiat sebagai anti kanker, dan anti virus, manfaat ini tidak hanya bagi orang yang sudah terkena kanker tetapi bagi yang sehat pun dengan mengkonsumsi pare dapat mencegah kanker. Dibanding brokoli, pare mengandung kadar beta karoten dua kali lipat lebih banyak. Beta karoten sangat baik untuk membasmi sel kanker, juga menghambat serangan jantung. Kalium yang terdapat pada pare untuk mengatasi konsumsi Natrium berlebih sehingga berkhasiat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
Kadar Kalsium pada Pare tergolong sangat tinggi sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta dalam pankreas untuk menghasilkan insulin. Bila insulin dalam tubuh mencukupi maka kemungkinan kadar glukosa yang tinggi dapat dicegah sehingga kadar gula darah menjadi normalterkontrol. Dengan demikian Pare sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Vitamin C yang terkandung dalam Pare dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah sehingga dapat menjaga kecantikan kulit.
Meskipun Pare bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan bergizi tinggi sebaiknya jangan diberikan pada anak dan wanita hamil karena anak masih rentan dikhawatirkan kadar gula anak akan turun. Sedangkan wanita hamil tidak dianjurkan karena mengandung senyawa yang dapat menggugurkan kandungan.
Pare dapat dikonsumsi berupa menu masakan sehari-hari. Berikut salah satu resep masakan yang menggunakan Pare
Tumis Pare Dengan Udang.
Bahan-bahan 2 buah pare; kembang kol 75 gram; udang 150 gram; bawang bombay 1 biji; bawang putih 4 siung; cabe rawit 2 biji; merica dan garam secukupnya; air 1 gelas.
Cara membuatnya
1. potong tipis pare lalu remas dengan garam dan diamkan kurang lebih 1 jam sampai layu (untuk mengurangi rasa pahit)
2. tumis bawang bombay sampai harum masukkan bawang putih dan udang
3. masukkan pare aduk lalu masukkan cabe yang sudah dipotong, kemudian merica, dan garam
4. masukkan air, terakhir kembang kol dan masak sampai air habis.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda