Jumat, 29 Oktober 2010

Tugas SIM 2

I. Mengapa universitas merupakan sebuah sistem.

karena di dalam universitas itu terbentuk sebuah peraturan peraturan yang terdiri dari kebijakan akademik yang di dalamnya bisa di sebut sebuah sistem , universitas bisa di bilang sebuah sistem karenauniversitas bisa mempertahankan otonomi dan kebebasan mimbar dalam menentukan sendiri jalan yang akan ditempuh untuk mencapai keunggulan asasi dalam mencari kebenaran. pengajaran menengah yang cukup lama dan berkesinambungan yang mempersiapkan para pelajar masuk universitas yang mengandaikan kemandirian mutlak agar para mahasiswa bisa memilih kemudian menempuh suatu studi yang dari awal sudah spesialistis,
Mengapa universitas disebut pula supersistem.
karena terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang terpisah, kemudian berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.jadi super sisitem di dalam universitas menurut saya sebuah sistem yang saling bekerjasama antara satu dengannya yang laiinya , contohnya seperti mengisi krs karena mengisi krs itu membutuhkan sebuah sistem agar bisa berjalan dengan baik.

Mengapa Universitas dikatakan sebagai Subsistem?

Dari pengertian subsistem itu sendiri, subsistem merupakan suatu sistem yang berintegrasi didalam sistem yang lain yang lebih besar. Mengapa universitas merupakan suatu subsistem? Karena Universitas merupakan bagian dari subsistem intansi pendidikan. Dan mengapa universitas merupakan dikatakan juga sebagai supersistem pula? Karena universitas merupakan subsistem dalam suatu sistem. Subsistem dalam universitas tersebut adalah perpustakaan, laboratorium, seketariat dosen, dsb.

II. Tagihan Telepon Data atau Informasi

Definisi data dari sudut pandang yang berbeda

Kamus bahasa Inggris-Indonesia

Data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan

Dari sudut pandang bisnis

Data bisnis (business data) adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu(resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi (business data is an organization’s description of things (resources)and events (transactions) that it faces).

1. Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.
2. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Definisi tentang informasi dari sumber yang berbeda-beda:
1.Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System : Conceptual Foundations, Structures, and Development menyebut informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.

2.Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and Business Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.
Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden dalam buku Management Control Systems, menyebut informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya.

3.Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam bukunya Accounting Information Systems : Concepts and Practise mengatakan informasi sebagai kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.

Kesimpulan “data dan informasi”
Dari beberapa penjelasan diatas sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Data adalah nilai yang mendeskripsikan dari suatu objek atau kejadian.

Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian sehingga akan berguna untuk pengambilan keputusan.

Jadi, tagihan telepon yang di cetak pada perusahaan telepon merupakan suatu informasi karena informasi tersebut didapatkan dari hasil mengumpulkan data yaitu sumber pengguna telepon.

Jumat, 01 Oktober 2010

TEKNOLOGI INFORMASI MODEREN MEMBERI KONTRIBUSI PADA MAKIN SINGKATNYA BATAS WAKTU TRANSAKSI BISNIS

Internet adalah salah satu revolusi yang mengubah wajah dunia. Bukan saja kehidupan masyarakat, tetapi juga masyarakat bisnis di dunia, termasuk gaya pemasaran. Internet adalah perwujudan dari ramalan yang muncul sejak tiga puluh tahun yang lalu, bahwa dunia akan terhubungkan oleh sebuah jaringan yang sangat besar yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Lebih dari empat dasawarsa lalu umat manusia sebenarnya sudah berpikir bahwa setiap negara akan kehilangan batas-batas ekonominya dengan negara lain. Pemikiran ini misalnya muncul ketika ide penyatuan eropa (uni eropa) dilontarkan. Sekalipun memiliki motif politik yang cukup kental, namun uni Eropa adalah model penyatuan ekonomi yang terbesar di dunia. Keinginan untuk menciptakan mata uang tunggal adalah manifestasi dari penyatuan ekonomi ini dan hal ini membutuhkan 40 tahun lebih untuk mewujudkannya.

Bermula dari Uni Eropa ini, isu regionalisasi perdagangan dan pembebasan tarif perdagangan antar negara kemudian mendominasi pertemuan-pertemuan ekonomi dunia dalam beberapa dasawarsa ke depan. Intinya bahwa setiap negara berupaya untuk melepaskan batas ekonomi yang membuat hambatan dengan negara-negara tetangga mereka. Paham-paham seperti ini pun menghiasi kolom-kolom tulisan dari para pakar futuristik seperti John Nisbitt, Peter Drucker, Fukuyama dan Alvin/Heidi Toffler. Setiap pakar, dengan latar belakangnya masing-masing mencoba membawa alam pikiran dari masyarakat dunia ke tata dunia yang baru yang akan menghilangkan sekat antar negara.

Tiba-tiba saja internet memasuki peradaban manusia dan mempercepat apa yang sudah diramalkan oleh mereka. Internet bahkan membuat perdagangan antar pribadi dari berbagai negara justru lebih maju ketimbang kesepakatan kerjasama perdagangan antar negara. Kehadiran teknologi informasi (TI) memang menyadarkan kita bahwa tata ekonomi dunia baru itu memang benar-benar ada. Seperti dikatakan oleh almarhum Peter Drucker, maka ada empat revolusi di dunia yang merubah peradaban dan ekonomi dunia. Pertama adalah revolusi pertanian, kedua adalah revolusi industri, ketiga adalah revolusi teknologi informasi/komunikasi dan keempat, yang sekarang sudah mulai berkembang di negara maju adalah revolusi bio teknologi. Kita belum berbicara banyak tentang revolusi di bidang bio teknologi, namun penemuan-penemuan awal ke arah revolusi bio teknologi sudah mulai bermunculan sejak akhir abad 20 lalu, seperti percobaan kloning yang dilakukan pada domba bernama Dolly.

Sadar atau tidak, kehadiran internet akan mengubah perilaku konsumen. Ini berlaku bukan saja bagi pemasar di dunia maya, tetapi juga para pemasar konvensional. Pertama adalah semakin banyak dan cepatnya informasi yang bisa diperoleh konsumen. Melalu detikcom, masyarakat sudah bisa membaca berita yang baru seperempat jam lalu terjadi. Berita-berita dari New York Times, CNN, Wahington Post, BBC, CNBC, dan lain-lain dapat diakses melalui situs mereka masing-masing. Detik-detik kejatuhan rezim Soeharto di Indonesia pun sudah dapat diihat secara real time di negara lain. Ketika kedutaan besar Australia di Indonesia terkena serangan bom dan dalam tempo singkat, CNN sudah dapat menayangkan gambar kejadiannya di seluruh dunia. Produk Nokia terbaru sudah dapat dilihat melalui situs Nokia, sekalipun produk tersebut belum masuk ke Indonesia.

Dengan banyaknya informasi yang diperoleh oleh konsumen ini menciptakan implikasi kedua, yakni semakin banyaknya pilihan produk dan jasa bagi konsumen. Konsumen bisa menunda pembelian mobil tertentu karena melihat informasi mobil baru yang akan keluar di internet. Kita bisa membandingkan kemampuan satu merek handphone dengan merek lainnya sebelum membeli di Roxi Mas. Konsumen akhirnya semakin pintar dalam menentukan produk dan jasa mana yang paling bernilai dan mampu memenuhi kebutuhan mereka.

Ketiga, konsumen semakin mudah dalam membeli. Konsumen sekarang semakin dimanjakan dalam membeli produk. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi membuat konsumen dapat membeli produk kapan pun dan dimanapun. Kita dapat membeli buku di Amazon pukul dua pagi dan terima kasih kepada Visa dan Master Card yang membuat kita tidak perlu mengirimkan uang kas. Kita dapat melakukan pembayaran tagihan telepon, listrik, kartu kredit, membeli pulsa, dan lain-lain pada jam berapa pun melalui ATM (Automatic Teller Machine). Terima kasih kepada teknologi informasi yang telah memungkinkan transfer keuangan terjadi dalam hitungan detik. Dengan bantuan sistem pengantaran barang yang sudah demikian canggih, barang yang kita pesan pun dengan cepat sampai di rumah kita.

Namun dengan segala kemudahan yang diperoleh konsumen akhirnya membuat konsumen semakin berkuasa. Mereka memiliki posisi tawar yang lebih baik. Kalau Anda tidak bisa fleksibel kepada konsumen, lebih baik tutup saja usaha Anda. Meminjam uang pada bank pun Anda bisa menawar-nawar bunganya! Loyalitas yang rendah menjadi hantu yang menakutkan bagi para pemasar. Mereka bisa pidah dari satu penjual ke penjual lain hanya dengan mengklik mouse mereka. Sadarkah Anda bahwa kini produk yang berkualitas bagus pun sudah bisa diperoleh dengan harga yang murah. Dahulu pemasar melakukan trade off antara kualitas produk dan harga. Kini produk dengan kualitas baik harus dibuat dengan harga yang murah. Para operator selular harus menambah investasi untuk jaringan dan teknologinya agar bisa memperkuat kualitas sinyal, namun di sisi lain mereka harus melakukan perang harga dengan sesama operator.

Oleh karena itu, agar bisa bersaing, para pemasar mau tidak mau juga harus memanfaatkan kemajuan TI sebagai ujung tombak pemasaran. Misalnya dengan mengembangkan database konsumen, menciptakan proses pemasaran yang dapat memenuhi kebutuhan secara lebih cepat dengan produksi yang lebih efisien dan berusaha mendekatkan diri dengan pelanggan. Namun yang lebih penting, TI dan internet harus dapat dimaksimalkan untuk menggarap pasar yang lebih luas.

Dengan semakin maju dan berkembangnya kehidupan masyarakat yang di ikuti dengan perkembangan tekhnologi yang pesat dewasa ini, akan berakibat semakin bercorak ragamnya kebutuhan yang ada di dalam masyarakat. Salah satu diantaranya adalah kebutuhan akan air minum yang sudah disediakan secara cukup terutama didalam kota, sehingga produsen berlomba-lomba untuk tampil mengisi kebutuhan ini. Dengan semakin tinggi tingkat pendidikan membuat masyarakat lebih cenderung pada gaya hidup sehat dalam mengkonsumsi air bersih. Hal ini memberipeluang besar terhadap air minum kemasan dalam botol.

Mengamati peluang tersebut, banyak perusahaan-perusahaan air minum kemasan memanfaatkan peluang untuk mengembangkan perusahaannya yang berakibat semakin ketat persaingan antar perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan atau produsen di dalam memproduksi suatu barang yang berkualitas belum cukup untuk dapat dijadikan jaminan bahwa barang tersebut berhasil dipasarkan.

Dalam memasarkannya produsen haruslah memahami perilaku konsumen. Pemahaman perilaku konsumen sangatlah penting karena konsumen sebenarnya merupakan suatu unsur yang paling penting dalam pemasaran. Sifat saling ketergantungan dan berkepentingan antara masyarakat selaku konsumen dengan perusahaan selaku produsen, pada hakekatnya didasarkan atas konsekuensi bahwa kedua belah pihak sama-sama ingin memperoleh keuntungan atau manfaat, dalam arti produsen berorientasi pada kebutuhan keinginan konsumen, dan sebaliknya konsumen diharapkan dapat meningkatkan permintaan terhadap produk yang dihasilkannya.

Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online . sebagai contoh, seorang nasabah dapat mentransfer uang dimanapun dia berada melalui handpphone mereka dengan menggunakan layanan mobile-banking , selain itu dapat mengecek saldo hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan. Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya.